تعلّم العربيّة فإنها نصف دينكم Belajarlah bahasa Arab, karena bahasa Arab adalah separuh Agamamu

Selasa, 17 Desember 2013

Hari Bahasa Arab Sedunia


Mungkin banyak yang belum tahu bahwa hari ini merupakan hari bahasa Arab sedunia. Tepatnya pada 18 Desember 1973, bahasa Arab resmi terdaftar menjadi bahasa Internasional oleh UNESCO.
Hal ini mengantarkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi ke-6 yang digunakan di PBB, di samping bahasa resmi yang lain. Atas inisiatif Arab Saudi dan Maroko, dijadikanlah 18 Desember sebagai tanggal bersejarah yaitu sebagai hari bahasa Arab sedunia.

Jumat, 06 Desember 2013

ما أحلى السياحة الزراعيّة


إلى إندونيسيا لايمكن أن يفوتك مشاهدة المزارع الشاسعة خضرة أوراق الشجر، تغريد الطيور وغيرها، الحيوانات الظريفة والماشية في المزارع. وغزارة أنواع الفواكه. عالم الزراعة في إندونيسيا هو الهدف المميز للسياحة. جمال وروعتها هي التي تولد عنها مئات بل آلاف أبيات الشعر التي تغنى بها الشعراء. إندونيسيا ليس فقط باعتبارها رئة العالم (بسبب كثرة الغابات)، بل إنها منتج لأكبر كميات الفاكهة والأرز والبقول في العالم. ولكن ماذا عن الحياة الزراعيّة بالنسبة للسياحة.

Jumat, 29 November 2013

Ilmu Pengetahuan Islam

A. Perkembangan Dunia Keilmuan Islam
1. Awal Kemunculan Dunia Keilmuan  Islam
Dunia keilmuan islam dimulai sejak diutusnya nabi Muhammad SAW menjadi rasul. Dalam waktu 23 tahun rasul telah mengubah bangsa arab dari bangsa jahiliyah menjadi bangsa yang berperadaban dengan jiwa yang islami, bersatu, berakhlak mulia dan berpengetahuan. Dengan bimbingan nabi dan pengaruh Al-qur’an lahir orang-orang pandai. Sahabat dekat nabi banyak yang menjadi terkenal karena kemampuanya, diantaranya Umar Bin Khottab, Ali Bin Abi Tholib, Zaid Bin Tsabit, Ibnu Mas’ud, Ibnu Umar, Ibnu Abbas dan Aisyah.[1]

Kamis, 28 November 2013

Bahasa Arab dan Pembelajarannya di Indonesia


oleh: Umi Machmudah, MA
Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa Internasional (sejak tahun 1972) di PBB, dipergunakan sebagai bahasa resmi oleh lebih dari 20 negara ( Mamduh 2003: 151). Fungsi bahasa Arab di Indonesia sama seperti bahasa asing lainnya, antara lain sebagai alat komunikasi antar bangsa, media pemanfaatan ilmu dan teknologi, sarana memperkaya hazanah perbendaharaan kata bahasa Indonesia, di samping sebagai sarana pendalaman ilmu keagamaan dan pengamalan syari’at Islam (Lubis 2006: 379)

Minggu, 24 November 2013

Penguasaan Bahasa Asing Termasuk Bagian Dari Kreativitas

Bahasa termasuk bagian dari kreativitas. Semakin banyak bahasa yang dikuasai, semakin luas pula khazanah pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. kalau kita memahi kata kreatif adalah sebuah kata yang mungkin terdengar too good to be true bagi sebagian orang. Masih banyak orang yang menganggap dirinya tidak kreatif. Kreativitas seakan merupakan barang langka yang hanya dimiliki oleh mereka yang memang punya bakat kreatif.
Padahal, sesungguhnya setiap orang bisa menjadi kreatif. Meskipun di dunia ini beberapa orang tampaknya lebih kreatif dibanding orang lain, namun semua orang pada dasarnya mampu melahirkan ide-ide kreatif. Kreativitas sesorang tidak tergantung pada tingkat IQ orang tersebut, namun tergantung pada sejauh mana ia membuka diri dan bersikap open minded terhadap apa yang ia lihat dan rasakan.
Ketika menguasai bahasa merupakan kreativitas maka semua orang pada dasarnya bisa menguasai lebih dari satu bahasa, meskipun kesempatan untuk untuk belajar suatu bahasa tertentu sangat terbuka lebar bagi siapapun, tetapi tidak semua orang mampu melakukannya. Sebab, masing-masing orang belum tentu memiliki tingkat kretivitas yang sama, seperti yang telah dijelaskan di atas.
Semakin tinggi kreativitas seseorang, semakin besar pula potensinya untuk mengetahui banyak bahasa.
Selama ini, tidak jarang kita jumpai perjuangan dan upanya-upanya seseorang untuk mengetahui atau menguasai bahasa asing. Hasilnyapun berbeda-beda pada setiap orang. Mengapa bisa demikian? Sebab, berbahasa bukan hanya tentang cara belajar, tetapi juga berkaitan dengan tingkat kreativitas, baik dalam menangkap, maupun mengembangkan kemampuan setiap bahasa yang kita dapatkan.
Kita tidak bisa hanya mendengarkan dan melihat setiap visualilasi suatu bahasa asing tanpa mencermati dan mengolahnya melalui kreativitas. Jika kreativitas kita tumpul, maka yang kita dapatkan hanya akan menjadi bahan mentah yang tidak kita bisa apa-apakan. Intinya, semakin tinggi potensi kreativitas seseorang, maka sangat mudah baginya untuk mengembangkan potensi suatu bahasa yang ia pelajari.
  

Perjuangan Di Era Modern


Kehidupan di dunia ini pastilah berubah-ubah sesuai dengan keadaan zamannya, pada saat ini dunia telah memasuki abad yang ke 21, yang mana manusia di suguhi oleh fenomena kecanggihan-kecanggihan semua bentuk materi yang digunakan, dimanfaatkan olehnya, baik itu dari aspek transportasi, informasi, teknologi, dan lain – lain.Inilah era modern yang sedang dialami oleh manusia di bumi ini, dan ini adalah sebuah keniscayaan yang harus terjadi pada manusia baik itu anak-anak, pemuda, orang dewasa pastilah mengalaminya.
Akibat dari adanya era modern ini, banyak manusia yang mengagung-agungkan apa yang di sebut materi, seperti contoh : orang yang mempunyai kendaraan lebih dari 3 maka ia akan merasakan bangga dengan kendaraannya, ada lagi orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan mobil bermerk keluaran terbaru, dengan harga yang mahal, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang super cangggih, sedangkan kalu di kalangan remaja banyak dari mereka yang memiliki, HP yang canggih-canggih yang dapat memberikan kemudahan-kemudahan dari berbagai fasilitas.
Dari keterangan di atas ini, ada sebagian manusia yang telah di perbudak oleh hawa nafsu mereka dengan memiliki benda-benda  yang mahal2, sehingga ada yang merasa risih bila tidak memiliki benda-benda keluaran terbaru, dan mereka berani mengeluarkan rupiah dalam jumlah banyak untuk hanya mendapatkannya. Padahal kalau di fikir2, apalah guna dari materi2 itu, toh hal itu tidak akan kita bawa ke alam kubur, serta tidak akan menjamin kita masuk surga, maka pantaslah Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Qur’anbahwa Allah menjadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakdan sawah ladang, selain itu Allah juga telah memberitahukan bahwa kehidupan di dunia ini adalah sebuah permainan seperti ayat yang artinya Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. Dari dua ayat ini seyogyanya manusia dapat mengetahui akan hakikat kehidupannya di dunia, sehingga ia akan bisa memandang akan apa tujuan dari ia mempunyai materi yang begitu banyak.
Jadi, sesuai judul di atas marilah kita semua mulai berjuang untuk sebisa mungkin kita hidup di masa modern ini janganlah sampai diri kita, keluarga kita, masyarakat kita hanya di perbudak oleh materi-materi yang beragam dan menyebabkan kita lupa akan tugas kita di kehidupan dunia yang sebentar ini, karena masih banyak hal-hal yang perlu kita persiapkan untuk bekal di kehidupan selanjutnya.
Semua perjuangan itu memang memerlukan sebuah pengorbanan, kalau kita melihat para pahlawan2 terdahulu mereka berani berkorban jiwa, raga, dan hartanya untuk mendapatkan sebuah kemerdekaan, maka pada saat ini kita juga harus berkorban untuk tidak hanyut terbawa arus materialisme, yang hanya menjadikan diri ini, budak dari harta. Wallahu ‘A’lam.

Bahasa Arab


Kita mengetahui bahwa bahasa arab adalah salah satu bahasa yang ada di dunia ini yang berkembang dikalangan umat islam sehingga ada persepsi yang mengatakan bahwa bahasa arab adalah bahasanya umat muslim karena bahasa yang dipakai dalam al-Qur'an dan Hadits nabi adalah bahasa arab.
Bahasa arab mulai berkembang di Indonesia sejalan dengan masuknya agama islam di nusantara, sehingga bahasa Arab ini tidak lepas dari dari ilmu-ilmu keagamaan yang dibawa oleh para ulama'-ulama' terdahulu di Indonesia. Dari sinilah mulai berkembangnya bahasa arab  yang dimulai dari kitab-kitab yang diajarkan di kalangan santri di pondok pesantren.
Mengingat pentingnya mempelajari bahasa Arab ini untuk dapat menguasai ilmu-ilmu keagamaan seperti Fiqih, Qura'an Hadits, Aqidah Ahlaq, Tafsir, maka Bahasa Arab mulai dipelajari ditingkat sekolah-sekolah formal, oleh sebab itu materi pelajaran Bahasa Arab ini membutuhkan metode-metode khusus dalam mengajarkannya.
Dalam fakta yang terjadi sekarang, banyak orang yang memilih untuk mempelajari bahasa Inggris, Mandarin, Jepang daripada mempelajari Bahasa Arab karena dengan memepelajari ketiga bahasa itu dapat menguntungkan dalam menghasilkan uang sehingga semangat mereka sangatlah kuat untuk bisa menguasainya, hal ini berbeda dengan ketika mereka disuruh mempelajari Bahasa Arab,persepsi mereka dalam memepelajari bahasa ini hanyalah sebatas untuk dapat membaca al-Qur'an saja setelah itu mereka enggan untuk melanjutkan mempelajarinya oleh karena itu mereka mempunyai persepsi ketika mempelajari Bahasa Arab itu tidak menguntungkan. Inilah pangkal permasalahannya, padahal mereka setiap harinya selalu menggunakan Bahasa Arab ketika melaksanakans holat, adzan, iqomah, dan juga ketika mereka membaca al-Qur'an.
Melihat dari permasalahan di atas, maka salah satu solusi yang harus lakukan dari seorang guru pada sekolah-sekolah dasar ,MI, untuk menanamkan motivasi bagi anak didiknya supaya terus mempelajari bahasa Arab dan menanamkan pada diri anak didik bahwa tujuan dari mempelajari Bahasa Arab bukanlah untuk mencari keuntungan materi saja, lebih dari itu dengan mempelajari Bahasa Arab ini kita bisa memahami al-Qur'an dan Hadits yang merupakan pegangan umat muslim.
Adapun salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru dalam memotivasi siswanya yaitu dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru menggunakan media-media pembelajaran untuk membantu pemahan siswa terhadap materi ajar bahasa arab. Sehingga dapat mempermudah penguasaan siswa terhadap keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Sehingga tujuan-tujuan dari pembelajaran bahasa arab itu dapat tecapai sesuai apa yang telah ditetapkan.
Motivasi dan belajar merupakan duahal yang saling mempengaruhi, Belajara adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen, dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu .