oleh: Umi Machmudah, MA
Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa Internasional
(sejak tahun 1972) di PBB, dipergunakan sebagai bahasa resmi oleh lebih dari 20
negara ( Mamduh 2003: 151). Fungsi bahasa Arab di Indonesia sama seperti bahasa
asing lainnya, antara lain sebagai alat komunikasi antar bangsa, media
pemanfaatan ilmu dan teknologi, sarana memperkaya hazanah perbendaharaan kata
bahasa Indonesia, di samping sebagai sarana pendalaman ilmu keagamaan dan
pengamalan syari’at Islam (Lubis 2006: 379)
Fungsi-fungsi bahasa Arab selain sebagai sarana pendalaman agama, dibuktikan dengan masuknya beberapa kosa kata arab di bidang politik, filsafat zoology, botani, kesehatan, pendidikan dan ilmu pengetahuan lainnya (Versteegh 1997: 226-238) Demikian juga dengan meluasnya lapangan kerja alumni bahasa arab seperti di kedutaan besar, pariwisata, kesehatan (Machmudah 2008:7)
Fungsi-fungsi bahasa Arab selain sebagai sarana pendalaman agama, dibuktikan dengan masuknya beberapa kosa kata arab di bidang politik, filsafat zoology, botani, kesehatan, pendidikan dan ilmu pengetahuan lainnya (Versteegh 1997: 226-238) Demikian juga dengan meluasnya lapangan kerja alumni bahasa arab seperti di kedutaan besar, pariwisata, kesehatan (Machmudah 2008:7)
Perdagangan pada abad-abad pertama Masehi, merupakan
salah satu faktor terpenting dalam kontak peradaban dan budaya yang dilakukan
penduduk Nusantara dengan bangsa lain di belahan dunia. Sejarah mencatat bahwa
hubungan perdagangan antara Nusantara dan Arab telah terjalin sejak belasan
abad yang lalu, yaitu mulai abad ketiga Masehi. Perdagangan yang disebut
Perdagangan Maritim Internasional, dimana kafilah pedagang Arab memulai
pelayarannya dari pantai Jazirah Arabia menuju pantai Selatan India dan Selat
Malaka, menuju Sumatera, Batavia dan Gresik, Ambon, Maluku. Kota-kota ini di
samping terkenal sebagai kota perdagangan, juga dikenal sebagai kota budaya.
Hubungan ini
mengalami perkembanagn pesat setelah lahirnya Islam, pada abad ketujuh Masehi
(abad pertama Hijriyah), yang merupakan periode awal terjadinya kontak antara
bahasa Nusantara dan bahasa Arab. Dan bahasa Arab di Indonesia keberadaannya
memperkaya khazanah bahasa Indonesia. Ada 1.562 kosa kata Arab yang diadopsi
oleh bahasa Indonesia yang meliputi berbagai bentuk kata dan dalam berbagai
bidang ilmu, dan kurang lebih 505 ungkapan (seperti ukhlaqul karimah, dunia
akherat, lahir batin, dll) (Lubis 2006: 375)
Institusi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia,
secara umum dapat dikategorikan menjadi dua: yaitu institusi yang
menyelenggarakan pendidikan formal di bawah naungan Departemen Agama dan
Departemen Pendidikan Nasional dan institusi yang menyelenggarakan pendidikan
non formal. Institusi pendidikan formal pembelajaran bahasa Arab di bawah
naungan Departemen Agama dimulai dari jenjang pra sekolah/ TK berjumlah 15.528,
MI berjumlah 23.164, MTs berjumlah 11.706 dan MA yang jumlahnya mencapai 4.439
sampai PTAI, demikian juga Madrasah Diniyah dan Pondok Pesantren. Sedangkan
institusi pendidikan formal yang mengajarkan bahasa Arab di bawah naungan
Departemen Pendidikan Nasional adalah SMA baik sebagai muatan lokal maupun
sebagai program pilihan di samping Universitas baik negeri maupun swasta (Lubis
2006: 377)
Institusi pendidikan formal yang mengajarkan bahasa
Arab di Indonesia juga didapati lembaga pendidikan asing, a.l: Lembaga Ilmu
Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta di bawah naungan pemerintahan
Kerajaan Arab Saudi, Asia Moslem Charity Foundation (AMCF) yayasan pendidikan
yang memperoleh pendanaan dari Uni Emirat Arab. Yayasan ini membuka tujuh
lembaga pendidikan bahasa Arab di Indonesia, yaitu: Jakarta, Bandung, Surabaya,
Medan, Solo, Makassar, Malang dan MI Al Azhar Cairo di Jakarta. Di samping
lembaga- lembaga formal ini, juga ada beberapa institusi non-formal yang
berkiprah dalam pengajaran bahasa Arab di Indonesia seperti: majlis ta’lim,
masjid, lembaga kursus, dll.
Diantara beberapa pendekatan dalam pembelajaran bahasa
Arab yang terkenal: 1) struktural yang memandang bahwa bahasa memiliki
struktur-struktur tertentu. Hal ini akan nampak pada beberapa materi
diantaranya grammar, morfologi,dll 2) komunikatif yang memandang bahwa bahasa
memiliki fungsi komunikasi.(Arsyad 1996: 3-5) Dari beberapa macam pendekatan
yang ada lahir beberapa macam metode pembelajaran dalam bahasa Arab,
diantaranya yang terkenal:1) metode qowaid dan tarjamah, 2) metode langsung, 3)
metode fonetik, 4) metode natural, 5) metode membaca/ qiro’ah, 6) metode aural
oral/ sam’iyyah al syafahiyyah. (Arsyad 1996: 22-36)
Rujukan:
- Arsyad, Azhar 2007. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
- Lubis, Turkis. 2006. Bahasa Arab di Indonesia: Faktor, Fenomena dan Institusi. Malang: UIN Press.
- Machmudah, Umi 2008. Kemana Bahasa Arab Kita Bawa Pergi ? (Sebuah Upaya Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab), Makalah Disampaikan dalam Seminar Internasional tgl 25 November 2008 di Batu Malang: PINBA, Kerjasama UM dan IMLA
- Veersteegh Kees, 1997 The Arabic Language Cambridge Edinburg University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar