Perjuangan Di Era Modern
Kehidupan di
dunia ini pastilah berubah-ubah sesuai dengan keadaan zamannya, pada saat ini
dunia telah memasuki abad yang ke 21, yang mana manusia di suguhi oleh fenomena
kecanggihan-kecanggihan semua bentuk materi yang digunakan, dimanfaatkan
olehnya, baik itu dari aspek transportasi, informasi, teknologi, dan lain –
lain.Inilah era modern yang sedang dialami oleh manusia di bumi ini, dan ini
adalah sebuah keniscayaan yang harus terjadi pada manusia baik itu anak-anak, pemuda,
orang dewasa pastilah mengalaminya.
Akibat dari
adanya era modern ini, banyak manusia yang mengagung-agungkan apa yang di sebut
materi, seperti contoh : orang yang mempunyai kendaraan lebih dari 3 maka ia
akan merasakan bangga dengan kendaraannya, ada lagi orang yang berlomba-lomba
untuk mendapatkan mobil bermerk keluaran terbaru, dengan harga yang mahal, dan
dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang super cangggih, sedangkan kalu di
kalangan remaja banyak dari mereka yang memiliki, HP yang canggih-canggih yang
dapat memberikan kemudahan-kemudahan dari berbagai fasilitas.
Dari keterangan
di atas ini, ada sebagian manusia yang telah di perbudak oleh hawa nafsu mereka
dengan memiliki benda-benda yang mahal2,
sehingga ada yang merasa risih bila tidak memiliki benda-benda keluaran
terbaru, dan mereka berani mengeluarkan rupiah dalam jumlah banyak untuk hanya
mendapatkannya. Padahal kalau di fikir2, apalah guna dari materi2 itu, toh hal
itu tidak akan kita bawa ke alam kubur, serta tidak akan menjamin kita masuk
surga, maka pantaslah Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Qur’anbahwa Allah
menjadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakdan sawah ladang, selain itu Allah juga telah memberitahukan bahwa kehidupan di dunia
ini adalah sebuah permainan seperti ayat yang artinya Dan tiadalah kehidupan
dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah
yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. Dari dua ayat ini
seyogyanya manusia dapat mengetahui akan hakikat kehidupannya di dunia,
sehingga ia akan bisa memandang akan apa tujuan dari ia mempunyai materi yang
begitu banyak.
Jadi, sesuai judul di atas marilah kita semua mulai berjuang untuk
sebisa mungkin kita hidup di masa modern ini janganlah sampai diri kita,
keluarga kita, masyarakat kita hanya di perbudak oleh materi-materi yang
beragam dan menyebabkan kita lupa akan tugas kita di kehidupan dunia yang
sebentar ini, karena masih banyak hal-hal yang perlu kita persiapkan untuk
bekal di kehidupan selanjutnya.
Semua perjuangan itu memang memerlukan sebuah pengorbanan, kalau
kita melihat para pahlawan2 terdahulu mereka berani berkorban jiwa, raga, dan
hartanya untuk mendapatkan sebuah kemerdekaan, maka pada saat ini kita juga
harus berkorban untuk tidak hanyut terbawa arus materialisme, yang hanya
menjadikan diri ini, budak dari harta. Wallahu ‘A’lam.
Seorang Sahabat
Jika kita mendengar kata "sahabat",
pengertian apa yang dapat kita ambil darinya apakah ia adalah orang lain yang
kita kenal saja atau seseorang yang berjumpa dan bersama dengan kita?? arti
sahabat lebih dari itu, lalu sipakah yang pantas kita beri sebutan seorang
sahabat, dalam hal ini mari kita kembali pada sejarah Nabi kita Muhammah saw,
beliau adalah seorang nabi sekaligus maha guru yang memberikan ajaran mulianya,
kepada pengikutnya. Bagaimana seorang maha guru memberikan sebutan kepada
pengikutnya saperti beliau Abu bakar, Umar bin khotob, Usman bin affan dan Ali bin abi tholib, dengan sebutan
sahabat. Seharusnya beliau nabi
memanggil kepada pengikutnya dengan memakai murid atau yang lainnya.
Dari sini kita dapat mengambil sebuah pesan
bahwa sebutan sahabat merupakan sebutan yang baik dibandingkan dengan yang lain
seperti anak buah, pengikut dan lainnya.
Seorang sahabat pastilah selalu ada dekat
dengan kita baik itu kita dalam keadaan senang atau susah, hal ini dapat kita
gambarkan bagaimana kegigihan beliau Abu bakar as, selalu mendukung perjuangan
nabi baik itu dari segi tenaga, pikiran, harta benda bahkan jiwa raganya.
Dengan hadirnya seorang sahabat kita bisa
menjadi tenang dan menambah keyakinan untuk terus berupaya dalam menghadapi
berbagai macam permasalahn yang dalam dalam masa hidup kita. ia memberikan
masukan-masukan yang mungkin kita tidak mengetahui sebelumnya, sahingga
diantara kita dan sahabat saling melengkapi satu sama lainnya.
Dari pentingnya seorang sahabat ini, maka ia
adalah salah satu tolak ukur dari perilaku seseorang, misalanya ada seorang
anak kecil yang sangat nakal sekali karena ia bermain, bergaul dengan anak
jalanan yang nakal, maka orang tua dari si anak tadi melarang keras untuk
berteman dengan anak-anak jalanan. Maka ada sebuah pepatah mengatakan "jika
ingin wangi maka mendekatlah dengan penjual minyak wangi" dengan ini
seharusnya seseorang harus dapat memilih seseorang yang baik tingkah
lakunya dalam artian seorang sahabat
itu dapat mengingatkan kita ketika lupa, dapat menyegarkan ketika kita lesu,
memicu fastabiqul khoirot, mendukung perbaikan diri, dan yang terpenting selalu
mendoakan kita dalam kebaikan.
Maka bersukurlah bagi mereka yang mempunyai
sahabat seperti itu, dan dapat langgeng sampi akhir kehidupan, dan kita patut
berterimakasih kepada sahabat-sahabat, hanya Allah lah yang dapat membalas
sikap baik mereka, jazakumullahi ahsanul jaza'.
Mungkin ini do'a yang kita persembahkan kepada
sahabat-sahabat kita: "Bintang terangilah dia, malam temanilah dia,
dingin jangan sentuh dia, malaikat jagalah dia, Ya Allah aku mohon lindungilah
dia karena cerianya aku bahagia karena perhatinnya aku hidup kembali, sakitnya
dia adalah perihnya aku, berikanlah dia seseorang yang tulus mencintainya dan menyayanginya, berilah
apapun yang dia inginkan, berikanlah dia kebahagian dunia akhirat, Amin…………"
"Anakku,
saat kau jatuh cinta, kau tetap tak boleh pacaran. Biarkan kau tetap
terbungkus rapi dan kulit lembutmu hanya boleh disentuh oleh suamimu.
Ketahuilah bila kau jatuh cinta dengan seseorang, belum tentu itu
jodohmu. Maka tetap mintalah kepada yang Maha Tahu untuk diberi jodoh
terbaik bagimu.
Ketahuilah, wanita yang hebat itu yang menyayangi anak-anaknya dan itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yg tepat buat anaknya. Ayahmu ini berharap, kau termasuk di dalamnya. Anakku, apa yg kau harapkan belum tentu kau dapatkan. Ingatlah rencana Allah adalah rencana terbaik dibandingkan rencana terbaik seluruh penduduk bumi sekalipun.
Agar kau diberi “pangeran” terbaik tugasmu hanya memantaskan diri dan minta kepada Allah. Semakin kau sering mengadu dan dekat kepada Allah maka Dia akan mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Jangan ragu, Dialah yang Maha Tahu jodoh terbaikmu. Bila sebelum Subuh kau selalu menangis kepada-Nya, tak mungkin Dia tega memberi “pangeran” yang tak bermutu kepadamu.
Walau kau jatuh cinta, jangan serahkan hatimu kepada lelaki itu, karena boleh jadi menurut Allah dia bukan “pangeranmu”. Tetaplah serahkan hatimu kepada Allah dan setelah Allah kirim “pangeran” kepadamu, baru serahkan hatimu kepada “pangeran” itu. Air matamu di hadapan Allah dan kesabaranmulah yang membuat Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu.
Bukti bahwa kau wanita hebat, kau tetap lebih sering mengingat Allah dibandingkan lelaki yang kau jatuh cintai. Bila Allah yang dihatimu, Dia akan kirimkan “pangeran” original kepadamu. Namun bila kau menjauh, Allah akan kirim pangeran KW-3 bahkan mungkin KW-10 kepadamu. Dan itu akan menyiksa hidupmu dan berkuranglah rasa banggaku kepadamu.
Anakku, lelaki yang cocok buat anak-anakmu adalah yang berani datang menemui ayahmu untuk melamarmu dan bukan yang pandai memainkan perasaanmu. Percuma bila ada lelaki yang kau cintai tetapi dia tak punya nyali bertemu dengan ayahmu.
Saat ini ayahmu hanya bisa berdoa agar Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Dan semoga yang dikirim oleh Allah adalah lelaki yang telah membuat kau jatuh cinta.
Terakhir, Ingatlah selalu kebiasaan di keluarga kita: Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Semoga kau menjadi kekasih Allah sehingga kau dikirimi kekasih terbaik menurut Allah dan juga menurutmu. Anakku, bapak percaya padamu dan sepenuh hati mencintaimu…"
Pesan Orang Tua Kepada Anak Perempuannya
Ketahuilah, wanita yang hebat itu yang menyayangi anak-anaknya dan itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yg tepat buat anaknya. Ayahmu ini berharap, kau termasuk di dalamnya. Anakku, apa yg kau harapkan belum tentu kau dapatkan. Ingatlah rencana Allah adalah rencana terbaik dibandingkan rencana terbaik seluruh penduduk bumi sekalipun.
Agar kau diberi “pangeran” terbaik tugasmu hanya memantaskan diri dan minta kepada Allah. Semakin kau sering mengadu dan dekat kepada Allah maka Dia akan mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Jangan ragu, Dialah yang Maha Tahu jodoh terbaikmu. Bila sebelum Subuh kau selalu menangis kepada-Nya, tak mungkin Dia tega memberi “pangeran” yang tak bermutu kepadamu.
Walau kau jatuh cinta, jangan serahkan hatimu kepada lelaki itu, karena boleh jadi menurut Allah dia bukan “pangeranmu”. Tetaplah serahkan hatimu kepada Allah dan setelah Allah kirim “pangeran” kepadamu, baru serahkan hatimu kepada “pangeran” itu. Air matamu di hadapan Allah dan kesabaranmulah yang membuat Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu.
Bukti bahwa kau wanita hebat, kau tetap lebih sering mengingat Allah dibandingkan lelaki yang kau jatuh cintai. Bila Allah yang dihatimu, Dia akan kirimkan “pangeran” original kepadamu. Namun bila kau menjauh, Allah akan kirim pangeran KW-3 bahkan mungkin KW-10 kepadamu. Dan itu akan menyiksa hidupmu dan berkuranglah rasa banggaku kepadamu.
Anakku, lelaki yang cocok buat anak-anakmu adalah yang berani datang menemui ayahmu untuk melamarmu dan bukan yang pandai memainkan perasaanmu. Percuma bila ada lelaki yang kau cintai tetapi dia tak punya nyali bertemu dengan ayahmu.
Saat ini ayahmu hanya bisa berdoa agar Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Dan semoga yang dikirim oleh Allah adalah lelaki yang telah membuat kau jatuh cinta.
Terakhir, Ingatlah selalu kebiasaan di keluarga kita: Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Semoga kau menjadi kekasih Allah sehingga kau dikirimi kekasih terbaik menurut Allah dan juga menurutmu. Anakku, bapak percaya padamu dan sepenuh hati mencintaimu…"
From : http://nadhira-arini.blogspot.com/
Mencari Saudara dengan silahturahmi
Pertemuan
ini bermula ketika saya mulai mengabdikan di kampus yang baru ini yaitu UIN
Suska, pada suatu hari saya hanya iseng saja ingin melakaukan chatting dengan
seseorang yang saya anggap sebagai kakak sewaktu saya studi di kota apel dulu.
Pada saat chatting itu dia menanyakan tentang keberadaan saya satu tahun yang
lalu yang telah lama meninggalkan kota yang terkenal dengan hawa dinginya, saya
memberitahukan bahwa saya telah berada di tanah melayu untuk mengawali halaman baru
setelah menyelesaikan studi saya di kota Arema.
Kakak
itu memberikan informasi bahwa ada salah satu mahasiswa yang satu almamater
dengan saya dulu yang juga berasal dari UIN Suska, ia memanggilnya Pak Rusdi,
yang telah menyelesaikan studi strata duanya dan pada saat itu juga ia
melanjutkan strata tiganya pada Program PBA. Dengan adanya informasi dari kakak
ini saya juga tidak terlalu tahu siapa itu Pak Rusdi, karena pada saat itu juga
saya belum begitu kenal dan familier dengan teman-teman dosen di P2B ini,
sehingga dengan kondisi ini menjadikan diri saya hanya pasrah saja suatu saat
nanti pastilah akan ketemu dengan beliau sebagaimana yang telah di jelaskan
kakak saya.
Selanjutny
denga bertambahnya waktu dan kenalan dengan sesama dosen di P2B ini, akhirnya
saya bisa mendapatkan tentang informasi tentang Pak Rusdi ternyata beliau itu
tercatat sebagai dosen di salah satu jurusan pada strata satu dan juga dosen
pada program pascasarjana di kampus yang terkenal dengan sebutan kampus Madani
ini.
Dengan
berbekal informasi yang ada itu saya berusaha menanyakan tentang keberadaan
beliau dan juga alamatnya selain itu juga saya ingin meminta CP nya supanya
lebih mudah untuk menghubunginya, untung saja saya punya kenalan salah satu
dosen P2B yang kebetulan ia tercatat sebagai mahasiswa strata dua untuk
kosentrasi yang mana Pak Rusdi menjadi dosennya, dari ialah saya bisa
mendapatkan CPnya Pak Rusdi, dari sini saya bisa mendapatkan peluang untuk bisa
ketemu dengan beliau dalam kurun waktu yang tidak lama lagi.
Akhirnya
dengan berbekal CP yang sudah ada digenggaman tangan saya memberanikan diri
untuk menghubunginya, pada awal ketika akan menghubunginya lewat HP saya merasa
ragu-ragu, canggung dan juga bingung apa yang akan saya katakana nanti dan apa
alasan yang tepat yang akan saya sampaikan nanti untuk bisa bersilahtuhrahmi ke
rumah beliau, karena bagaimanapun saya ini akan menjumpai seseorang yang
sebelumnya tidak saya kenal dan belum pernah berjumpa.
Sewaktu
kebingungan itu menghampiri diri ini, akhirnya fikiran ini menemukan sebuah
alasan yang kemungkinan besar bisa menjadi alasan yang tepat untuk
bersilahturahmi jikalau beliau menanyakannya, adapun alasan itu melihat
pastilah beliau dahulu juga pernah menjadi dosen P2B maka beliau memiliki
banyak pengalaman dan ide-ide yang harus saya ketahui untuk menambah
wawasan diri ini terkait dengan
aktivitas mencerdaskan anak bangsa di P2B ini.
Pada
kesempatan pertama itu kebetulan yang menerima telepon adalah istrinya, ia
mengatakan Pak Rusdinya tidak ada di rumah ia masih sholat jama’ah maghrib di
Masjid, akhirnya saya sampaikan kalau ini dari dosen P2B dan juga saya katakana
kalau nanti setelah sholat isyak akan saya hubungi kembali, dari sini saya
berkenyakinan pasti istrinya Pak Rusdi bisa memahami. Setelah melaksanakan sholat
isyak saya kemudian mengambil HP lagi untuk menghubungi beliau yang kedua
kalinya, setelah mengucapkan salam akhirnya salam ini dibalas oleh suara
seorang laki-laki di seberang sana, saya berkenyakinan pasitlah beliau adalah
Pak Rusdi, setelah itu beliau langsung bertanya “dengan siapa ini?” dan saya
mulai memeperkenalkan diri terlebih dahulu, saya katakana kalau saya ini adalah
dosen P2B di UIN Suska, kemudian beliau diam sebentar dan bertanya kembali pada
saya “alumni dari mana dulu?” , ini adalah pertanyaan yang saya tunggu-tunggu,
dan saya jelaskan kalau saya alumni dari UIN Malang untuk strata duanya kalau
strata satunya dari STAIN Ponorogo, ketika mendengar itu beliau menyebutkan
nama seseorang mungkin saja beliau menganggap kalau saya ini adalah temannya
sewaktu dulu studi di UIN Malang. Kemudian saya menjelaskan bahwa saya
berkeinginan untuk bisa silahtuhrahmi ke rumah beliau, saya bertanya “kapan
kira-kira Bapak bisa ditemui di rumah?” dan beliau menjawab hari selasa depan
yang kebetulan pada hari itu adalah hari libur untuk semua lembaga sekolah dan
instansi pemerintah di Prov.Riau ini karena bertepatan dengan adanya Pilgubri
untuk putaran kedua, setelah itu saya mengatakan kesanggupan untuk datang ke
rumah beliau pada hari yang telah di tentukan, dan untuk selanjutnya kami
mengakhiri percakapan lewat telepon tersebut.
Alhamdulillah
saya sangat bersukur setelah saya bisa berkomunikasi dengan beliau walaupun itu
masih lewat HP, tetapi diri ini sudah bisa merasa lega, tinggal menanti satu langkah
lagi bisa bertemu dengan beliau, tibalah hari kamis itu, karena beliau kemarin
mengatkan supaya pada kamis sore saja silahturahminya, maka pada kamis pagi itu
saya melakukan aktivitas seperti biasanya.
Di
tengah-tengah kesibukan saya di pagi hari itu HP yang berada di atas meja
belajar saya berdering yang menjadi tanda ada sebuah panggilan, kemudian HP itu
saya ambil, saya lihat ada panggilan dari no tak di kenal, saya angkat ternyata
no itu adalah dari teman dosen P2B, karena suaranya sudah sangat familier
sehingga saya bisa mengenalinya, dia memberitahukan supaya pada saat itu juga
saya disuruh datang ke kantor P2B karena ada rapat terkait dengan kegiatan di
P2B, dan kegiatan itu dimulai dari pagi itu juga sampai sore hari, hal inilah
yang menyebabkan saya untuk membatalkan silahturahmi ke rumah beliau seperti
yang telah kita sepakati. Akhirnya setelah rapat selesai saya langsung pulang
kerumah dan sholat maghrib, kemudian tepat setelah sholat Isyak saya
menghubungi kembali Pak Rusdi untuk memberitahukan ketidaksanggupan saya
silaturahmi pada sore tadi, karena ada kegiatan di P2B, kemudian saya
mengatakan mungkin pada kesempatan di lain waktu saya baru bisa bersilahturahmi
kembali. (Bersambung).
Ilma Restia Ningrum
Ilma Restia Ningrum
PB33
Namaku Ilma Restia Ningrum Putri, aku adalah
mahasiswi Pendidikan Matematika, Fakultas tarbiyah dan Keguruan di Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Sekarang akau berada di semester dua.
Aku mengambil 23 SKS pada semester ini,yang terdiri dari sebelas mata kuliah
diantaranya. Pembelajaran Bahasa Arab danInggris, Teori Bilangan, Trigonometri,
Study Al-Qur’an, Telaah Materi SMP,Fisika Dasar, Bahasa Indonesia, Ilmu
Pendidikan Matematika, Kalkus Integral dan Pendidikan kewarganegaraan. Dari
sebelas mata kuliah, dua diantaranya Bahasa Inggris dan bahasa arab,
pembelajaran dilakukan di pusat Pengembangan Bahasa dan Sembilan mata kuliah
lainnya dilakukan di UIN Suska Panam. Dan pada karangan ini, aku menceritakan
pengalamanku ketika belajar Bahasa Arab di P2B.
Aku belajar bahasa Arab di Pusat Pengembangan
Bahasa atau bisa di sebut PB, yang terletak di jalan Sukajadi, itu adalah
kampus pertama UIN Suska, dan kampus keduanya ada di Panam. Kuliah di P2B hanya
sampai level 3, karena sekarang aku duduk di level 2, maka hanya tinggal satu
level lagi aku belajar di P2B.
Aku mengenal bahasa Arab sejak aku duduk di MDA
(Madrasah Diniyah Awaliyah), Bahasa arab yang aku pelajari ketika di MDA dulu
masih standar-standar saja. Aku lumayan bisalah mengikutinya. Aku dulu juga
bersekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Duri yang disana juga ada
pembelajaran bahasa Arabnya yang dimulai darikelas 4 SD. Menurutku bahasa Arab
yang aku pelajari saat itu bisa aku ikuti dan nilaiku juga berkisar antara
90-95 yang tertera pada rapot. Cukup bagus bukan?? Pada masa itu aku hanya
mempelajari Bahasa Arab seperti mengenal anggota keluarga, anggota tubuh,
angka-angka dalam bahasa Arab dan benda-benda sekitar dalam bahasa Arab. Dan
aku hanya mempelajari bahasa Arab sampai kelas enam SD.Ketika aku SMP dan SMA
aku masuk ke sekolah umum dan tidak menemukan lagi mata pelajaran bahasa Arab.
Ketika aku masuk kuliah, aku lulus pada pilihan
ke 3 dan aku diterima di UIN SUSKA Riau. Dan ketika akau mengisi KRS (Kartu
Rencana Studi) Online, aku kaget kenapa ada mata kuliah Bahasa Arab lagi?? Aku
menganggap enteng awalnya, karena akau mengira bahasa Arab di bangku kuliah
akan tidak jauh berbeda dari yang akupelajari di SD dulu. Dan hanya aka ada
banyak kosakata yang harus dihafal. Ternyata dugaanku salah …….
Bahasa Arab yang ada di bangku kuliah lebih sulit
yang aku banyangkan . Bukan sulit,sulit sekali. Namun kalu aku menilai, lumayan
sulit. Aku kira hanya sekedar أب atau
أمّ saja,tetapi jauh lebih sulit dari itu.
Pada level satu ketika masuk mata kuliah bahasa
Arab yang di ampu oleh Bapak Adzal sudah diberikan tugas menghafal mengenai
Fi’il-fi’il. Di dalam fikiranku “Apasih fi’il-fi’il itu? Koksusah sekali untuk
menghafalnya?”. Ternyata fi’il-fi’il itu terdiri atas tiga,yaitu fi’il madhi
(yang digunakan untuk menyatakan suatu pekerjaan yang telah berlalu), Fi’il
Mudhori’ (yang menyatakan suatu pekerjaan yang terjadi sekarang ataupun yang
akan datang) dan Fi’il amr (kata kerja menyatakan perintah). Kalau dalam bahasa
Inggris kita mengenal Verb I, Verb II dan Verb III juga V+Ing. Verb I digunakan
untuk menyatakan yang terjadi sekarang atau kebiasaan. Verb II digunakan untuk
menyatakan yang telah berlalu. Verb III digunakan untuk menyatakan yang akan
datang dan V+Ing menyatakan yang sedang terjadi seuai dengan keadaan grammer
pada bahasa Inggris. Namun, kok pada bahasa Arab kenapa susah sekali nampaknya
ya?? Kalau dalam bahasa Indonesia ada yang namanya subjek yang terdiri atas
saya, kamu, dia lk/pr, kami/kita, kalin, tapi kalau dalam bahasa Arab ada
subjek هما (dua orang laki-laki/perempuan) dan أنتما.
Saya berfikir kok bahasa Arab ini kok rempong sekali yaa??? Kenapa yang 2 orang
laki-laki / perempuan itu tidak dikategorikan saja kepada هم atau أنتم?
Toh artinya banyak, banyak itu berartilebih dari satu juga kan? Hehehe……
Mungkin udah dari kaidah pemakainnya kali ya. Terus selain itu dalam kaedahnya
juga menurutku susah dalam menghafalnya. Bagaimana tidak, setiap fi’il dan
setiap subjek yang digunakan berbeda cara penggunaannya. Aduuuuuhhhh………… Jujur
saja, dulu ketika aku di level satu aku memang hafal fi’il-fi’il itu, tapi
sekarang aku benar-benar tidak begitu hafal,bahkan bisa sampai terbalik-balik
dalam menggunakannnya, aku sangat menyanyangkan jika aku tidak bisa mengikuti
mata kuliah bahasa Arab ini, aku akan kesulitan dalam TOAFL nanti, enath kenapa
aku agak susah dalam mengikuti mata kuliahbahasa Arab ini. Tapi aku sangat
antusias dan bersemangat bila di tengah-tengah ataupun di akhir pelajaran
diberikan refreshing seperti bernyanyi dan bermain,seperti yang dilakukan oleh
dosen level duaku yaitu Bapak Khoirul Huda. Aku berharap dalam setiap
pembelajaran bahasa Arab yang berikutnya, di sela-sela pembelajaran diadakan
sebuah permainan yang berkaitan dengan materi, agar mahasiswa dapat lebih
memahami materi yang diberikan oleh dosen.
Aku berjanji pada diriku sendiriakan lebih giat
lagi dalam belajar bahasa Arab ini dan mampu mengejar ketinggalanku, agar
ketiaka UAS aku mendapat nilai yang bagus.
Elmawati
PB 33
Bahasa Arab??? Saat pertama kali
mendengar kata ini, mungkin saya akan mengatakan “ah, itu sulit”. Saya yang
sudah terbiasa dengan bahasa Jepang dan bahasa Inggris mengalami kesulitan saat
pertama kali mempelajari bahasa Arab. Untuk pertama kalinya saya mengenal
bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau, level 1
sebagai bentuk kewajiban dimana mata kuliah bahasa Arab termasuk dalam KRS
dengan jumlah 2 SKS . Tepatnya di Pusat Pengembangan Bahasa UIN SUSKA Riau saya
mengawali dan mengakhiri pembelajaran ini suatu hari nanti dengan nilai
sempurna dan pengetahuan yang luas. Walaupun sebenarnya, saya tidak akan
berhenti untuk belajar. Tanggal 30 September 2013, segala kisah saya berawal
dari sini.
Antoni Surya Putra, singkatnya
Pak Antoni. Ia adalah dosen pertama sekaligus orang pertama yang mengenalkanku
bahasa Arab. ماسمك يا أختي؟ ini adalah kalimat pertama yang
diucapkannya, yang bahkan saya tidak tahu sama sekali apa yang beliau maksud.
Ternyata itu adalah kalimat tanya yang berarti “siapa namamu” atau juga sama
dengan “What is your name?” dalam bahasa Inggris dan しあぱなまかむ (anata
no name desu ka) dalam bahasa Jepang. Kalimat kedua yakni كيف حالك ياأختي؟ yang berarti “Apa kabar” atau “How are
you?” dan dalam bahasa Jepang あぱかばrにゃ(ogenki desu ka). Ini adalah
kalimat-kalimat perkenalan yang saya pelajarai di hari pertama. Kalimat-kalimat
sederhana yang bahkan saya tidak tahu arti dan maksud dari kalimat-kalimat
tersebut, kesan pertama mempelajari bahasa Arab sangatlah mengasyikkan, hal yang
menarik. Jujursaya tidak sabar menunggu senin depan dan mempelajari hal-hal
baru.
Al usroh adalah tema yang pertama
di level satu yang berarti keluarga, ada sekitar 15 kosa kata yang berkaitan
dengan keluarga dan kami diwajibkan untuk menghafal kosa kata tersebut di
setiap minggunya. Dengan adanya tugas penghafalan kosa kata yang diberikan oleh
Pak Antoni, saya sebagai pemula lebih semangat untuk belajar danitu sangat
membantu. Total ada 7 bab dengan demikian ada sekitar 150 kosa kata yang saya
kenal selama berada di level 1. Belajar bahasa Arab bukan hanya menghafal kosa
kata, tapi kami juga diberi pelajaran mengenai القواعد atau dalam istilah bahasa Inggris dikenal
dengan grammar, yakni pengetahuan mengenai rumus-rumus dalam kebahasaan.
Qowa’id pertama yang diajarka oleh Pak Antoni adalah isim dhomir yaitu kata
ganti milik dan jenis-jenis fi’il yaitu kata kerja, baik itu ماضي، مضارع ، أمر kata kerja pertama yang saya hafal yaitu ذهب yang berarti pergi dan kalimat pertama
yang saya buat ialah هند يذهب إلى المسجد مع أصدقائه
artinya Hindun pergi ke masjid bersama teman-temannya. Tidak jauh berbeda
dengan bahasa Inggris dan bahasa Jepang, kata kerja dalam bahasa Arab juga
mengalami perubahan yakni masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang,
Menarik bukan??.
Di level 1 selain diberi tugas
menghafal setiap minggunya, kami pernah diberikan tugas menulis kalimat yang
menceritakan kegiatan sehari-hari mulai dari pagi hari hingga malam, tugas ini
bagi saya tidaklah mudah, dengan berbekal kosa kata yang seadanya saya agak
kesulitan dalam menyusun kalimat sempurna. Namun nyatanya saya dapat
melakukannya ini merupakan suatu pencapaian terbesar bagi pemula seperti saya.
Sejauh ini bagi saya pribadi
bahasa Arab tidaklah sangat sulit seperti kedengarannya, bahasa Arab mudah
dipahami dan sangat menarik. Namun sebenarnya saya mengalami kekhawatiran
mengingat bahwa ujian bahasa bukan hanya ujian tulisan, tapi juga ujian lisan.
Sebagai seorang pemula, saya masih berada pada tahap dasar dan bahkan
kemungkinan terbesarnya saya tidak paham dengan apa yang dipertanyakan.
Namun,itu bukanlah sautu masalah, melainkan suatu pembelajaran . Semester pada
level satu bahasa Arab pun berakhir, diakhiri dengan nilai A- yang saya
peroleh. Nilai yang memuaskan karena saya tidak pernah terfikir bahwa saya
dapat merolehnya.
Tanggal 3 Maret 2014, semester
dua di level 2 kamipun mulai belajar kembali di P2B dengan dosen yang berbeda
dan metode pengajaran yang berbeda pula. Pak Khoirul Huda. Bapak inilah yang
akan mengajar saya mata kuliah bahasa Arab kedepannya selama di level 2. Di
level 2 ini materi pelajarannya pun semakin tinggi,kalimta-kalimat yang
digunakan dalam buku panduan tidak sesederhana level 1 kemarin. Dengan demikian
kesimpulannya saya harus lebih banyak belajar. Metode pembelajaran yang Pak
Khoirul berikan, berbeda dengan Pak Antoni di level 2 ini kami tidak ada
diberikan tugas menghafal kosa kata layaknya di level 1, namun itu seharusnya
adalah kesadaran sendiri untuk menghafalnya. Bersama Bapak Khoirul,kami dijamu
dengan kuis ataupun berupa nyanyian bahasa Arab di setiap akhir pertemuan, lagu
yang paling saya ingat ialah مدرستي حديقتي yang menceritakan
sekolah adalah tamanku. Pada level 2 ini, kata yang membuat saya tertarik yaitu
الهوايات yang berarti hobi dan qawa’id pertama yang
diajarkan yakni kata sifat (النعت والمنعوت) yaitu suatu
ketentuan dalam menggunakan kata sifat pada suatu isim atau kata benda.
Tak terasa level 2 pun sebentar
lagi akan berakhir ,Banyak sekali pembelajaran yang telah saya dapat hingga
hari ini. Suatu hal yang bapak Khoirul ajarkan, bahwa dalam mempelajari bahasa
kita harus sering melatih dengan mempraktekannya, Beliau berkata “من لايتكلّم لايتعلّم”
yang artinya barang siapa yang tidak berbicara maka ia tidak akan belajar
maksudnya adalah seseorang tidaklah
dikatakan belajar bahasa sebelum ia menggunakannya dalam berbicara
(mempraktekannya). Bahasa adalah faktor
pendukung untuk meraih kesuksesan,kecerdasan linguistik yang membantu manusia
berkomunikasi dengan manusia lainnya. Semua bahasa pada hakikatnya sama, namun
mereka juga memiliki identitas yang membedakannya. Bahasa Arab dengan huruf
hijaiyahnya membuatnya tampak berbeda di banding yang lain. Bahasa Jepang
dengan huruf Hirogana, Katakana, dan huruf Kanjinya membuat ia tampak berbeda,
dan bahasa Inggris dengan statusnya sebagai bahasa Internasioanal membuat ia
tampak berbeda. Semuanya tampak berbeda, namun memiliki fungsi yang sama yakni
sebagai sarana komunikasi antar sesame manusia.
Level 3 sebentar lagi datang,
selamat tinggal level 2, saya akan berdiri di tingkatan yang lebiah tinggi
amiin. Saya akan menjadi guru yang pandai berbahasa. Terimaksih Bapak yang
telah mengajarkan lebih dari yang apa yang harus diajarkan, memberikan lebih
dari apa yang harus diberikan. Syukron Ustad….
أناايلمواتي وأنا أحبّ اللغة العربيّة
Tidak ada komentar:
Posting Komentar