تعلّم العربيّة فإنها نصف دينكم Belajarlah bahasa Arab, karena bahasa Arab adalah separuh Agamamu

Motivasi


Perjuangan Di Era Modern

Kehidupan di dunia ini pastilah berubah-ubah sesuai dengan keadaan zamannya, pada saat ini dunia telah memasuki abad yang ke 21, yang mana manusia di suguhi oleh fenomena kecanggihan-kecanggihan semua bentuk materi yang digunakan, dimanfaatkan olehnya, baik itu dari aspek transportasi, informasi, teknologi, dan lain – lain.Inilah era modern yang sedang dialami oleh manusia di bumi ini, dan ini adalah sebuah keniscayaan yang harus terjadi pada manusia baik itu anak-anak, pemuda, orang dewasa pastilah mengalaminya.
Akibat dari adanya era modern ini, banyak manusia yang mengagung-agungkan apa yang di sebut materi, seperti contoh : orang yang mempunyai kendaraan lebih dari 3 maka ia akan merasakan bangga dengan kendaraannya, ada lagi orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan mobil bermerk keluaran terbaru, dengan harga yang mahal, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang super cangggih, sedangkan kalu di kalangan remaja banyak dari mereka yang memiliki, HP yang canggih-canggih yang dapat memberikan kemudahan-kemudahan dari berbagai fasilitas.
Dari keterangan di atas ini, ada sebagian manusia yang telah di perbudak oleh hawa nafsu mereka dengan memiliki benda-benda  yang mahal2, sehingga ada yang merasa risih bila tidak memiliki benda-benda keluaran terbaru, dan mereka berani mengeluarkan rupiah dalam jumlah banyak untuk hanya mendapatkannya. Padahal kalau di fikir2, apalah guna dari materi2 itu, toh hal itu tidak akan kita bawa ke alam kubur, serta tidak akan menjamin kita masuk surga, maka pantaslah Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Qur’anbahwa Allah menjadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakdan sawah ladang, selain itu Allah juga telah memberitahukan bahwa kehidupan di dunia ini adalah sebuah permainan seperti ayat yang artinya Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. Dari dua ayat ini seyogyanya manusia dapat mengetahui akan hakikat kehidupannya di dunia, sehingga ia akan bisa memandang akan apa tujuan dari ia mempunyai materi yang begitu banyak.
Jadi, sesuai judul di atas marilah kita semua mulai berjuang untuk sebisa mungkin kita hidup di masa modern ini janganlah sampai diri kita, keluarga kita, masyarakat kita hanya di perbudak oleh materi-materi yang beragam dan menyebabkan kita lupa akan tugas kita di kehidupan dunia yang sebentar ini, karena masih banyak hal-hal yang perlu kita persiapkan untuk bekal di kehidupan selanjutnya.
Semua perjuangan itu memang memerlukan sebuah pengorbanan, kalau kita melihat para pahlawan2 terdahulu mereka berani berkorban jiwa, raga, dan hartanya untuk mendapatkan sebuah kemerdekaan, maka pada saat ini kita juga harus berkorban untuk tidak hanyut terbawa arus materialisme, yang hanya menjadikan diri ini, budak dari harta. Wallahu ‘A’lam.

 Seorang Sahabat
Jika kita mendengar kata "sahabat", pengertian apa yang dapat kita ambil darinya apakah ia adalah orang lain yang kita kenal saja atau seseorang yang berjumpa dan bersama dengan kita?? arti sahabat lebih dari itu, lalu sipakah yang pantas kita beri sebutan seorang sahabat, dalam hal ini mari kita kembali pada sejarah Nabi kita Muhammah saw, beliau adalah seorang nabi sekaligus maha guru yang memberikan ajaran mulianya, kepada pengikutnya. Bagaimana seorang maha guru memberikan sebutan kepada pengikutnya saperti beliau Abu bakar, Umar bin khotob, Usman bin affan  dan Ali bin abi tholib, dengan sebutan sahabat. Seharusnya beliau  nabi memanggil kepada pengikutnya dengan memakai murid atau yang lainnya.
Dari sini kita dapat mengambil sebuah pesan bahwa sebutan sahabat merupakan sebutan yang baik dibandingkan dengan yang lain seperti anak buah, pengikut dan lainnya.
Seorang sahabat pastilah selalu ada dekat dengan kita baik itu kita dalam keadaan senang atau susah, hal ini dapat kita gambarkan bagaimana kegigihan beliau Abu bakar as, selalu mendukung perjuangan nabi baik itu dari segi tenaga, pikiran, harta benda bahkan jiwa raganya.
Dengan hadirnya seorang sahabat kita bisa menjadi tenang dan menambah keyakinan untuk terus berupaya dalam menghadapi berbagai macam permasalahn yang dalam dalam masa hidup kita. ia memberikan masukan-masukan yang mungkin kita tidak mengetahui sebelumnya, sahingga diantara kita dan sahabat saling melengkapi satu sama lainnya.
Dari pentingnya seorang sahabat ini, maka ia adalah salah satu tolak ukur dari perilaku seseorang, misalanya ada seorang anak kecil yang sangat nakal sekali karena ia bermain, bergaul dengan anak jalanan yang nakal, maka orang tua dari si anak tadi melarang keras untuk berteman dengan anak-anak jalanan. Maka ada sebuah pepatah mengatakan "jika ingin wangi maka mendekatlah dengan penjual minyak wangi" dengan ini seharusnya seseorang harus dapat memilih seseorang yang baik tingkah lakunya  dalam artian seorang sahabat itu  dapat mengingatkan kita ketika  lupa, dapat menyegarkan ketika kita lesu, memicu fastabiqul khoirot, mendukung perbaikan diri, dan yang terpenting selalu mendoakan kita dalam kebaikan.
Maka bersukurlah bagi mereka yang mempunyai sahabat seperti itu, dan dapat langgeng sampi akhir kehidupan, dan kita patut berterimakasih kepada sahabat-sahabat, hanya Allah lah yang dapat membalas sikap baik mereka, jazakumullahi ahsanul jaza'.
Mungkin ini do'a yang kita persembahkan kepada sahabat-sahabat kita: "Bintang terangilah dia, malam temanilah dia, dingin jangan sentuh dia, malaikat jagalah dia, Ya Allah aku mohon lindungilah dia karena cerianya aku bahagia karena perhatinnya aku hidup kembali, sakitnya dia adalah perihnya aku, berikanlah dia seseorang yang tulus  mencintainya dan menyayanginya, berilah apapun yang dia inginkan, berikanlah dia kebahagian dunia akhirat, Amin…………"   


Pesan Orang Tua Kepada Anak Perempuannya

"Anakku, saat kau jatuh cinta, kau tetap tak boleh pacaran. Biarkan kau tetap terbungkus rapi dan kulit lembutmu hanya boleh disentuh oleh suamimu. Ketahuilah bila kau jatuh cinta dengan seseorang, belum tentu itu jodohmu. Maka tetap mintalah kepada yang Maha Tahu untuk diberi jodoh terbaik bagimu.

Ketahuilah, wanita yang hebat itu yang menyayangi anak-anaknya dan itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yg tepat buat anaknya. Ayahmu ini berharap, kau termasuk di dalamnya. Anakku, apa yg kau harapkan belum tentu kau dapatkan. Ingatlah rencana Allah adalah rencana terbaik dibandingkan rencana terbaik seluruh penduduk bumi sekalipun.

Agar kau diberi “pangeran” terbaik tugasmu hanya memantaskan diri dan minta kepada Allah. Semakin kau sering mengadu dan dekat kepada Allah maka Dia akan mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Jangan ragu, Dialah yang Maha Tahu jodoh terbaikmu. Bila sebelum Subuh kau selalu menangis kepada-Nya, tak mungkin Dia tega memberi “pangeran” yang tak bermutu kepadamu.

Walau kau jatuh cinta, jangan serahkan hatimu kepada lelaki itu, karena boleh jadi menurut Allah dia bukan “pangeranmu”. Tetaplah serahkan hatimu kepada Allah dan setelah Allah kirim “pangeran” kepadamu, baru serahkan hatimu kepada “pangeran” itu. Air matamu di hadapan Allah dan kesabaranmulah yang membuat Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu.

Bukti bahwa kau wanita hebat, kau tetap lebih sering mengingat Allah dibandingkan lelaki yang kau jatuh cintai. Bila Allah yang dihatimu, Dia akan kirimkan “pangeran” original kepadamu. Namun bila kau menjauh, Allah akan kirim pangeran KW-3 bahkan mungkin KW-10 kepadamu. Dan itu akan menyiksa hidupmu dan berkuranglah rasa banggaku kepadamu.
Anakku, lelaki yang cocok buat anak-anakmu adalah yang berani datang menemui ayahmu untuk melamarmu dan bukan yang pandai memainkan perasaanmu. Percuma bila ada lelaki yang kau cintai tetapi dia tak punya nyali bertemu dengan ayahmu.
Saat ini ayahmu hanya bisa berdoa agar Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Dan semoga yang dikirim oleh Allah adalah lelaki yang telah membuat kau jatuh cinta.
Terakhir, Ingatlah selalu kebiasaan di keluarga kita: Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Semoga kau menjadi kekasih Allah sehingga kau dikirimi kekasih terbaik menurut Allah dan juga menurutmu. Anakku, bapak percaya padamu dan sepenuh hati mencintaimu…"
From :  http://nadhira-arini.blogspot.com/   


Mencari Saudara dengan silahturahmi

Pertemuan ini bermula ketika saya mulai mengabdikan di kampus yang baru ini yaitu UIN Suska, pada suatu hari saya hanya iseng saja ingin melakaukan chatting dengan seseorang yang saya anggap sebagai kakak sewaktu saya studi di kota apel dulu. Pada saat chatting itu dia menanyakan tentang keberadaan saya satu tahun yang lalu yang telah lama meninggalkan kota yang terkenal dengan hawa dinginya, saya memberitahukan bahwa saya telah berada di tanah melayu untuk mengawali halaman baru setelah menyelesaikan studi saya di kota Arema.
Kakak itu memberikan informasi bahwa ada salah satu mahasiswa yang satu almamater dengan saya dulu yang juga berasal dari UIN Suska, ia memanggilnya Pak Rusdi, yang telah menyelesaikan studi strata duanya dan pada saat itu juga ia melanjutkan strata tiganya pada Program PBA. Dengan adanya informasi dari kakak ini saya juga tidak terlalu tahu siapa itu Pak Rusdi, karena pada saat itu juga saya belum begitu kenal dan familier dengan teman-teman dosen di P2B ini, sehingga dengan kondisi ini menjadikan diri saya hanya pasrah saja suatu saat nanti pastilah akan ketemu dengan beliau sebagaimana yang telah di jelaskan kakak saya.
Selanjutny denga bertambahnya waktu dan kenalan dengan sesama dosen di P2B ini, akhirnya saya bisa mendapatkan tentang informasi tentang Pak Rusdi ternyata beliau itu tercatat sebagai dosen di salah satu jurusan pada strata satu dan juga dosen pada program pascasarjana di kampus yang terkenal dengan sebutan kampus Madani ini.
Dengan berbekal informasi yang ada itu saya berusaha menanyakan tentang keberadaan beliau dan juga alamatnya selain itu juga saya ingin meminta CP nya supanya lebih mudah untuk menghubunginya, untung saja saya punya kenalan salah satu dosen P2B yang kebetulan ia tercatat sebagai mahasiswa strata dua untuk kosentrasi yang mana Pak Rusdi menjadi dosennya, dari ialah saya bisa mendapatkan CPnya Pak Rusdi, dari sini saya bisa mendapatkan peluang untuk bisa ketemu dengan beliau dalam kurun waktu yang tidak lama lagi.
Akhirnya dengan berbekal CP yang sudah ada digenggaman tangan saya memberanikan diri untuk menghubunginya, pada awal ketika akan menghubunginya lewat HP saya merasa ragu-ragu, canggung dan juga bingung apa yang akan saya katakana nanti dan apa alasan yang tepat yang akan saya sampaikan nanti untuk bisa bersilahtuhrahmi ke rumah beliau, karena bagaimanapun saya ini akan menjumpai seseorang yang sebelumnya tidak saya kenal dan belum pernah berjumpa.
Sewaktu kebingungan itu menghampiri diri ini, akhirnya fikiran ini menemukan sebuah alasan yang kemungkinan besar bisa menjadi alasan yang tepat untuk bersilahturahmi jikalau beliau menanyakannya, adapun alasan itu melihat pastilah beliau dahulu juga pernah menjadi dosen P2B maka beliau memiliki banyak pengalaman dan ide-ide yang harus saya ketahui untuk menambah wawasan  diri ini terkait dengan aktivitas mencerdaskan anak bangsa di P2B ini.
Pada kesempatan pertama itu kebetulan yang menerima telepon adalah istrinya, ia mengatakan Pak Rusdinya tidak ada di rumah ia masih sholat jama’ah maghrib di Masjid, akhirnya saya sampaikan kalau ini dari dosen P2B dan juga saya katakana kalau nanti setelah sholat isyak akan saya hubungi kembali, dari sini saya berkenyakinan pasti istrinya Pak Rusdi bisa memahami. Setelah melaksanakan sholat isyak saya kemudian mengambil HP lagi untuk menghubungi beliau yang kedua kalinya, setelah mengucapkan salam akhirnya salam ini dibalas oleh suara seorang laki-laki di seberang sana, saya berkenyakinan pasitlah beliau adalah Pak Rusdi, setelah itu beliau langsung bertanya “dengan siapa ini?” dan saya mulai memeperkenalkan diri terlebih dahulu, saya katakana kalau saya ini adalah dosen P2B di UIN Suska, kemudian beliau diam sebentar dan bertanya kembali pada saya “alumni dari mana dulu?” , ini adalah pertanyaan yang saya tunggu-tunggu, dan saya jelaskan kalau saya alumni dari UIN Malang untuk strata duanya kalau strata satunya dari STAIN Ponorogo, ketika mendengar itu beliau menyebutkan nama seseorang mungkin saja beliau menganggap kalau saya ini adalah temannya sewaktu dulu studi di UIN Malang. Kemudian saya menjelaskan bahwa saya berkeinginan untuk bisa silahtuhrahmi ke rumah beliau, saya bertanya “kapan kira-kira Bapak bisa ditemui di rumah?” dan beliau menjawab hari selasa depan yang kebetulan pada hari itu adalah hari libur untuk semua lembaga sekolah dan instansi pemerintah di Prov.Riau ini karena bertepatan dengan adanya Pilgubri untuk putaran kedua, setelah itu saya mengatakan kesanggupan untuk datang ke rumah beliau pada hari yang telah di tentukan, dan untuk selanjutnya kami mengakhiri percakapan lewat telepon tersebut.
Alhamdulillah saya sangat bersukur setelah saya bisa berkomunikasi dengan beliau walaupun itu masih lewat HP, tetapi diri ini sudah bisa merasa lega, tinggal menanti satu langkah lagi bisa bertemu dengan beliau, tibalah hari kamis itu, karena beliau kemarin mengatkan supaya pada kamis sore saja silahturahminya, maka pada kamis pagi itu saya melakukan aktivitas seperti biasanya.
Di tengah-tengah kesibukan saya di pagi hari itu HP yang berada di atas meja belajar saya berdering yang menjadi tanda ada sebuah panggilan, kemudian HP itu saya ambil, saya lihat ada panggilan dari no tak di kenal, saya angkat ternyata no itu adalah dari teman dosen P2B, karena suaranya sudah sangat familier sehingga saya bisa mengenalinya, dia memberitahukan supaya pada saat itu juga saya disuruh datang ke kantor P2B karena ada rapat terkait dengan kegiatan di P2B, dan kegiatan itu dimulai dari pagi itu juga sampai sore hari, hal inilah yang menyebabkan saya untuk membatalkan silahturahmi ke rumah beliau seperti yang telah kita sepakati. Akhirnya setelah rapat selesai saya langsung pulang kerumah dan sholat maghrib, kemudian tepat setelah sholat Isyak saya menghubungi kembali Pak Rusdi untuk memberitahukan ketidaksanggupan saya silaturahmi pada sore tadi, karena ada kegiatan di P2B, kemudian saya mengatakan mungkin pada kesempatan di lain waktu saya baru bisa bersilahturahmi kembali.  (Bersambung).


Ilma Restia Ningrum
PB33
Namaku Ilma Restia Ningrum Putri, aku adalah mahasiswi Pendidikan Matematika, Fakultas tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Sekarang akau berada di semester dua. Aku mengambil 23 SKS pada semester ini,yang terdiri dari sebelas mata kuliah diantaranya. Pembelajaran Bahasa Arab danInggris, Teori Bilangan, Trigonometri, Study Al-Qur’an, Telaah Materi SMP,Fisika Dasar, Bahasa Indonesia, Ilmu Pendidikan Matematika, Kalkus Integral dan Pendidikan kewarganegaraan. Dari sebelas mata kuliah, dua diantaranya Bahasa Inggris dan bahasa arab, pembelajaran dilakukan di pusat Pengembangan Bahasa dan Sembilan mata kuliah lainnya dilakukan di UIN Suska Panam. Dan pada karangan ini, aku menceritakan pengalamanku ketika belajar Bahasa Arab di P2B.
Aku belajar bahasa Arab di Pusat Pengembangan Bahasa atau bisa di sebut PB, yang terletak di jalan Sukajadi, itu adalah kampus pertama UIN Suska, dan kampus keduanya ada di Panam. Kuliah di P2B hanya sampai level 3, karena sekarang aku duduk di level 2, maka hanya tinggal satu level lagi aku belajar di P2B.
Aku mengenal bahasa Arab sejak aku duduk di MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah), Bahasa arab yang aku pelajari ketika di MDA dulu masih standar-standar saja. Aku lumayan bisalah mengikutinya. Aku dulu juga bersekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Duri yang disana juga ada pembelajaran bahasa Arabnya yang dimulai darikelas 4 SD. Menurutku bahasa Arab yang aku pelajari saat itu bisa aku ikuti dan nilaiku juga berkisar antara 90-95 yang tertera pada rapot. Cukup bagus bukan?? Pada masa itu aku hanya mempelajari Bahasa Arab seperti mengenal anggota keluarga, anggota tubuh, angka-angka dalam bahasa Arab dan benda-benda sekitar dalam bahasa Arab. Dan aku hanya mempelajari bahasa Arab sampai kelas enam SD.Ketika aku SMP dan SMA aku masuk ke sekolah umum dan tidak menemukan lagi mata pelajaran bahasa Arab.
Ketika aku masuk kuliah, aku lulus pada pilihan ke 3 dan aku diterima di UIN SUSKA Riau. Dan ketika akau mengisi KRS (Kartu Rencana Studi) Online, aku kaget kenapa ada mata kuliah Bahasa Arab lagi?? Aku menganggap enteng awalnya, karena akau mengira bahasa Arab di bangku kuliah akan tidak jauh berbeda dari yang akupelajari di SD dulu. Dan hanya aka ada banyak kosakata yang harus dihafal. Ternyata dugaanku salah …….
Bahasa Arab yang ada di bangku kuliah lebih sulit yang aku banyangkan . Bukan sulit,sulit sekali. Namun kalu aku menilai, lumayan sulit. Aku kira hanya sekedar    أب atau  أمّ saja,tetapi jauh lebih sulit dari itu.
Pada level satu ketika masuk mata kuliah bahasa Arab yang di ampu oleh Bapak Adzal sudah diberikan tugas menghafal mengenai Fi’il-fi’il. Di dalam fikiranku “Apasih fi’il-fi’il itu? Koksusah sekali untuk menghafalnya?”. Ternyata fi’il-fi’il itu terdiri atas tiga,yaitu fi’il madhi (yang digunakan untuk menyatakan suatu pekerjaan yang telah berlalu), Fi’il Mudhori’ (yang menyatakan suatu pekerjaan yang terjadi sekarang ataupun yang akan datang) dan Fi’il amr (kata kerja menyatakan perintah). Kalau dalam bahasa Inggris kita mengenal Verb I, Verb II dan Verb III juga V+Ing. Verb I digunakan untuk menyatakan yang terjadi sekarang atau kebiasaan. Verb II digunakan untuk menyatakan yang telah berlalu. Verb III digunakan untuk menyatakan yang akan datang dan V+Ing menyatakan yang sedang terjadi seuai dengan keadaan grammer pada bahasa Inggris. Namun, kok pada bahasa Arab kenapa susah sekali nampaknya ya?? Kalau dalam bahasa Indonesia ada yang namanya subjek yang terdiri atas saya, kamu, dia lk/pr, kami/kita, kalin, tapi kalau dalam bahasa Arab ada subjek هما (dua orang laki-laki/perempuan) dan  أنتما. Saya berfikir kok bahasa Arab ini kok rempong sekali yaa??? Kenapa yang 2 orang laki-laki / perempuan itu tidak dikategorikan saja kepada هم  atau    أنتم? Toh artinya banyak, banyak itu berartilebih dari satu juga kan? Hehehe…… Mungkin udah dari kaidah pemakainnya kali ya. Terus selain itu dalam kaedahnya juga menurutku susah dalam menghafalnya. Bagaimana tidak, setiap fi’il dan setiap subjek yang digunakan berbeda cara penggunaannya. Aduuuuuhhhh………… Jujur saja, dulu ketika aku di level satu aku memang hafal fi’il-fi’il itu, tapi sekarang aku benar-benar tidak begitu hafal,bahkan bisa sampai terbalik-balik dalam menggunakannnya, aku sangat menyanyangkan jika aku tidak bisa mengikuti mata kuliah bahasa Arab ini, aku akan kesulitan dalam TOAFL nanti, enath kenapa aku agak susah dalam mengikuti mata kuliahbahasa Arab ini. Tapi aku sangat antusias dan bersemangat bila di tengah-tengah ataupun di akhir pelajaran diberikan refreshing seperti bernyanyi dan bermain,seperti yang dilakukan oleh dosen level duaku yaitu Bapak Khoirul Huda. Aku berharap dalam setiap pembelajaran bahasa Arab yang berikutnya, di sela-sela pembelajaran diadakan sebuah permainan yang berkaitan dengan materi, agar mahasiswa dapat lebih memahami materi yang diberikan oleh dosen.
Aku berjanji pada diriku sendiriakan lebih giat lagi dalam belajar bahasa Arab ini dan mampu mengejar ketinggalanku, agar ketiaka UAS aku mendapat nilai yang bagus.




Elmawati
PB 33
Bahasa Arab??? Saat pertama kali mendengar kata ini, mungkin saya akan mengatakan “ah, itu sulit”. Saya yang sudah terbiasa dengan bahasa Jepang dan bahasa Inggris mengalami kesulitan saat pertama kali mempelajari bahasa Arab. Untuk pertama kalinya saya mengenal bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau, level 1 sebagai bentuk kewajiban dimana mata kuliah bahasa Arab termasuk dalam KRS dengan jumlah 2 SKS . Tepatnya di Pusat Pengembangan Bahasa UIN SUSKA Riau saya mengawali dan mengakhiri pembelajaran ini suatu hari nanti dengan nilai sempurna dan pengetahuan yang luas. Walaupun sebenarnya, saya tidak akan berhenti untuk belajar. Tanggal 30 September 2013, segala kisah saya berawal dari sini.
Antoni Surya Putra, singkatnya Pak Antoni. Ia adalah dosen pertama sekaligus orang pertama yang mengenalkanku bahasa Arab.   ماسمك يا أختي؟ ini adalah kalimat pertama yang diucapkannya, yang bahkan saya tidak tahu sama sekali apa yang beliau maksud. Ternyata itu adalah kalimat tanya yang berarti “siapa namamu” atau juga sama dengan “What  is your name?”   dalam bahasa Inggris dan しあぱなまかむ (anata no name desu ka) dalam bahasa Jepang. Kalimat kedua yakni كيف حالك ياأختي؟ yang berarti “Apa kabar” atau “How are you?” dan dalam bahasa Jepang あぱかばrにゃ(ogenki desu ka). Ini adalah kalimat-kalimat perkenalan yang saya pelajarai di hari pertama. Kalimat-kalimat sederhana yang bahkan saya tidak tahu arti dan maksud dari kalimat-kalimat tersebut, kesan pertama mempelajari bahasa Arab sangatlah mengasyikkan, hal yang menarik. Jujursaya tidak sabar menunggu senin depan dan mempelajari hal-hal baru.
Al usroh adalah tema yang pertama di level satu yang berarti keluarga, ada sekitar 15 kosa kata yang berkaitan dengan keluarga dan kami diwajibkan untuk menghafal kosa kata tersebut di setiap minggunya. Dengan adanya tugas penghafalan kosa kata yang diberikan oleh Pak Antoni, saya sebagai pemula lebih semangat untuk belajar danitu sangat membantu. Total ada 7 bab dengan demikian ada sekitar 150 kosa kata yang saya kenal selama berada di level 1. Belajar bahasa Arab bukan hanya menghafal kosa kata, tapi kami juga diberi pelajaran mengenai القواعد atau dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan grammar, yakni pengetahuan mengenai rumus-rumus dalam kebahasaan. Qowa’id pertama yang diajarka oleh Pak Antoni adalah isim dhomir yaitu kata ganti milik dan jenis-jenis fi’il yaitu kata kerja, baik itu ماضي، مضارع ، أمر kata kerja pertama yang saya hafal yaitu ذهب yang berarti pergi dan kalimat pertama yang saya buat ialah هند يذهب إلى المسجد مع أصدقائه artinya Hindun pergi ke masjid bersama teman-temannya. Tidak jauh berbeda dengan bahasa Inggris dan bahasa Jepang, kata kerja dalam bahasa Arab juga mengalami perubahan yakni masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang, Menarik bukan??.
Di level 1 selain diberi tugas menghafal setiap minggunya, kami pernah diberikan tugas menulis kalimat yang menceritakan kegiatan sehari-hari mulai dari pagi hari hingga malam, tugas ini bagi saya tidaklah mudah, dengan berbekal kosa kata yang seadanya saya agak kesulitan dalam menyusun kalimat sempurna. Namun nyatanya saya dapat melakukannya ini merupakan suatu pencapaian terbesar bagi pemula seperti saya.
Sejauh ini bagi saya pribadi bahasa Arab tidaklah sangat sulit seperti kedengarannya, bahasa Arab mudah dipahami dan sangat menarik. Namun sebenarnya saya mengalami kekhawatiran mengingat bahwa ujian bahasa bukan hanya ujian tulisan, tapi juga ujian lisan. Sebagai seorang pemula, saya masih berada pada tahap dasar dan bahkan kemungkinan terbesarnya saya tidak paham dengan apa yang dipertanyakan. Namun,itu bukanlah sautu masalah, melainkan suatu pembelajaran . Semester pada level satu bahasa Arab pun berakhir, diakhiri dengan nilai A- yang saya peroleh. Nilai yang memuaskan karena saya tidak pernah terfikir bahwa saya dapat merolehnya.
Tanggal 3 Maret 2014, semester dua di level 2 kamipun mulai belajar kembali di P2B dengan dosen yang berbeda dan metode pengajaran yang berbeda pula. Pak Khoirul Huda. Bapak inilah yang akan mengajar saya mata kuliah bahasa Arab kedepannya selama di level 2. Di level 2 ini materi pelajarannya pun semakin tinggi,kalimta-kalimat yang digunakan dalam buku panduan tidak sesederhana level 1 kemarin. Dengan demikian kesimpulannya saya harus lebih banyak belajar. Metode pembelajaran yang Pak Khoirul berikan, berbeda dengan Pak Antoni di level 2 ini kami tidak ada diberikan tugas menghafal kosa kata layaknya di level 1, namun itu seharusnya adalah kesadaran sendiri untuk menghafalnya. Bersama Bapak Khoirul,kami dijamu dengan kuis ataupun berupa nyanyian bahasa Arab di setiap akhir pertemuan, lagu yang paling saya ingat ialah مدرستي حديقتي yang menceritakan sekolah adalah tamanku. Pada level 2 ini, kata yang membuat saya tertarik yaitu الهوايات  yang berarti hobi dan qawa’id pertama yang diajarkan yakni kata sifat (النعت والمنعوت) yaitu suatu ketentuan dalam menggunakan kata sifat pada suatu isim atau kata benda.
Tak terasa level 2 pun sebentar lagi akan berakhir ,Banyak sekali pembelajaran yang telah saya dapat hingga hari ini. Suatu hal yang bapak Khoirul ajarkan, bahwa dalam mempelajari bahasa kita harus sering melatih dengan mempraktekannya, Beliau berkata “من لايتكلّم لايتعلّم yang artinya barang siapa yang tidak berbicara maka ia tidak akan belajar maksudnya adalah  seseorang tidaklah dikatakan belajar bahasa sebelum ia menggunakannya dalam berbicara (mempraktekannya). Bahasa adalah  faktor pendukung untuk meraih kesuksesan,kecerdasan linguistik yang membantu manusia berkomunikasi dengan manusia lainnya. Semua bahasa pada hakikatnya sama, namun mereka juga memiliki identitas yang membedakannya. Bahasa Arab dengan huruf hijaiyahnya membuatnya tampak berbeda di banding yang lain. Bahasa Jepang dengan huruf Hirogana, Katakana, dan huruf Kanjinya membuat ia tampak berbeda, dan bahasa Inggris dengan statusnya sebagai bahasa Internasioanal membuat ia tampak berbeda. Semuanya tampak berbeda, namun memiliki fungsi yang sama yakni sebagai sarana komunikasi antar sesame manusia.
Level 3 sebentar lagi datang, selamat tinggal level 2, saya akan berdiri di tingkatan yang lebiah tinggi amiin. Saya akan menjadi guru yang pandai berbahasa. Terimaksih Bapak yang telah mengajarkan lebih dari yang apa yang harus diajarkan, memberikan lebih dari apa yang harus diberikan. Syukron Ustad….
أناايلمواتي وأنا أحبّ اللغة العربيّة

Tidak ada komentar:

Posting Komentar