Ilma Restia Ningrum
PB 33
Namaku Ilma Restia Ningrum Putri, aku adalah
mahasiswi Pendidikan Matematika, Fakultas tarbiyah dan Keguruan di Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Sekarang aku berada di semester dua. Aku
mengambil 23 SKS pada semester ini,yang terdiri dari sebelas mata kuliah
diantaranya. Pembelajaran Bahasa Arab danInggris,
Teori Bilangan, Trigonometri, Study Al-Qur’an, Telaah Materi SMP,Fisika Dasar,
Bahasa Indonesia, Ilmu Pendidikan Matematika, Kalkus Integral dan Pendidikan
kewarganegaraan. Dari sebelas mata kuliah, dua diantaranya Bahasa Inggris dan
bahasa arab, pembelajaran dilakukan di pusat Pengembangan Bahasa dan Sembilan
mata kuliah lainnya dilakukan di UIN Suska Panam. Dan pada karangan ini, aku
menceritakan pengalamanku ketika belajar Bahasa Arab di P2B.
Aku belajar bahasa Arab di Pusat Pengembangan
Bahasa atau bisa di sebut PB, yang terletak di jalan Sukajadi, itu adalah
kampus pertama UIN Suska, dan kampus keduanya ada di Panam. Kuliah di P2B hanya
sampai level 3, karena sekarang aku duduk di level 2, maka hanya tinggal satu
level lagi aku belajar di P2B.
Aku mengenal bahasa Arab sejak aku duduk di MDA
(Madrasah Diniyah Awaliyah), Bahasa arab yang aku pelajari ketika di MDA dulu
masih standar-standar saja. Aku lumayan bisalah mengikutinya. Aku dulu juga
bersekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Duri yang disana juga ada
pembelajaran bahasa Arabnya yang dimulai darikelas 4 SD. Menurutku bahasa Arab
yang aku pelajari saat itu bisa aku ikuti dan nilaiku juga berkisar antara
90-95 yang tertera pada rapot. Cukup bagus bukan?? Pada masa itu aku hanya
mempelajari Bahasa Arab seperti mengenal anggota keluarga, anggota tubuh,
angka-angka dalam bahasa Arab dan benda-benda sekitar dalam bahasa Arab. Dan
aku hanya mempelajari bahasa Arab sampai kelas enam SD.Ketika aku SMP dan SMA
aku masuk ke sekolah umum dan tidak menemukan lagi mata pelajaran bahasa Arab.
Ketika aku masuk kuliah, aku lulus pada pilihan
ke 3 dan aku diterima di UIN SUSKA Riau. Dan ketika akau mengisi KRS (Kartu
Rencana Studi) Online, aku kaget kenapa ada mata kuliah Bahasa Arab lagi?? Aku
menganggap enteng awalnya, karena akau mengira bahasa Arab di bangku kuliah
akan tidak jauh berbeda dari yang akupelajari di SD dulu. Dan hanya aka ada
banyak kosakata yang harus dihafal. Ternyata dugaanku salah …….
Bahasa Arab yang ada di bangku kuliah lebih sulit
yang aku banyangkan . Bukan sulit,sulit sekali. Namun kalu aku menilai, lumayan
sulit. Aku kira hanya sekedar أب atau
أمّ saja,tetapi jauh lebih sulit dari itu.
Pada level satu ketika masuk mata kuliah bahasa
Arab yang di ampu oleh Bapak Adzal sudah diberikan tugas menghafal mengenai
Fi’il-fi’il. Di dalam fikiranku “Apasih fi’il-fi’il itu? Koksusah sekali untuk
menghafalnya?”. Ternyata fi’il-fi’il itu terdiri atas tiga,yaitu fi’il madhi
(yang digunakan untuk menyatakan suatu pekerjaan yang telah berlalu), Fi’il
Mudhori’ (yang menyatakan suatu pekerjaan yang terjadi sekarang ataupun yang akan
datang) dan Fi’il amr (kata kerja menyatakan perintah). Kalau dalam bahasa
Inggris kita mengenal Verb I, Verb II dan Verb III juga V+Ing. Verb I digunakan
untuk menyatakan yang terjadi sekarang atau kebiasaan. Verb II digunakan untuk
menyatakan yang telah berlalu. Verb III digunakan untuk menyatakan yang akan
datang dan V+Ing menyatakan yang sedang terjadi seuai dengan keadaan grammer
pada bahasa Inggris. Namun, kok pada bahasa Arab kenapa susah sekali nampaknya
ya?? Kalau dalam bahasa Indonesia ada yang namanya subjek yang terdiri atas
saya, kamu, dia lk/pr, kami/kita, kalin, tapi kalau dalam bahasa Arab ada
subjek هما (dua orang laki-laki/perempuan) dan أنتما. Saya berfikir kok bahasa Arab ini kok
rempong sekali yaa??? Kenapa yang 2 orang laki-laki / perempuan itu tidak
dikategorikan saja kepada هم atau
أنتم? Toh artinya banyak,
banyak itu berartilebih dari satu juga kan? Hehehe…… Mungkin udah dari kaidah
pemakainnya kali ya. Terus selain itu dalam kaedahnya juga menurutku susah
dalam menghafalnya. Bagaimana tidak, setiap fi’il dan setiap subjek yang
digunakan berbeda cara penggunaannya. Aduuuuuhhhh………… Jujur saja, dulu ketika
aku di level satu aku memang hafal fi’il-fi’il itu, tapi sekarang aku
benar-benar tidak begitu hafal,bahkan bisa sampai terbalik-balik dalam
menggunakannnya, aku sangat menyanyangkan jika aku tidak bisa mengikuti mata
kuliah bahasa Arab ini, aku akan kesulitan dalam TOAFL nanti, enath kenapa aku
agak susah dalam mengikuti mata kuliahbahasa Arab ini. Tapi aku sangat antusias
dan bersemangat bila di tengah-tengah ataupun di akhir pelajaran diberikan
refreshing seperti bernyanyi dan bermain,seperti yang dilakukan oleh dosen
level duaku yaitu Bapak Khoirul Huda. Aku berharap dalam setiap pembelajaran
bahasa Arab yang berikutnya, di sela-sela pembelajaran diadakan sebuah
permainan yang berkaitan dengan materi, agar mahasiswa dapat lebih memahami
materi yang diberikan oleh dosen.
Aku berjanji pada diriku sendiriakan lebih giat lagi
dalam belajar bahasa Arab ini dan mampu mengejar ketinggalanku, agar ketiaka
UAS aku mendapat nilai yang bagus