Bahasa merupakan salah satu penciri dari seorang manusia, dengannya ia bisa menyampaikan pikiran ,gagasan. Bagi orang Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim mereka tak asing lagi dengan bahasa Arab karena ketika mereka lahir pastinya mereka telah dikenalkan dengan bahasa Arab meskipun itu berupa do'a, ucapan perkataan, yang mereka gunakan ketika beribadah, contoh kecilnya dalam tradisi Islam bagi banyi yang baru lahir maka orang tuannya si banyi memperdengarkan adzan dan iqomah pada telinga kanan dan kiri, kemudian sampai mereka beranjak dewasa mereka diajarkan untuk berdoa, sholat, mengaji dan yang lainnya.
Hal ini berbeda dengan bahasa Inggris, bagi orang Indonesia bahasa ini mereka peroleh melalui pendidikan di sekolah formal mulai pendidikan dasar sudah terdapat mata pelajaran bahasa Inggris sampai tingkat perguruan tinggi, belum lagi bagi mereka yang memilih untuk menekuni bahasa ini.
Dengan adanya fakta diatas penulis hanya ingin menyampaikan bahawa setiap kita pastinya ingin seharsekali bisa menguasai bahasa asing tertentu, apalagi kita sekarang ini hidup ditengah-tengah zaman modern yang penuh dengan kompetisi dalam semua aspek kehidupan, ditambah lagi dengan mudahnya fasilitas untuk menembus batas waktu dan tempat sehingga kita bisa mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di pelosok bumi ini. Dari sinilah kita dituntut harus memiliki kemampuan bahasa yang menjadi sebuah keniscayaan.
Bagi kita umat muslim pastilah kita mencintai bahasa kitab suci kita, alangkah baiknya kita mempunyai upaya untuk mempelajarinya meskipun itu hanyalah pada tingkatan dasar saja, seharusnya kita malu pada orang-orang non muslim ketika mereka bertanya "Apakah kamu paham dengan kitab yang engkau baca setiap hari?" kemudian kita jawab "tidak", mau kita kemanakan wajah ini??? seandainya saja umat islam mengerti akan hal ini pastilah kualitas kehidupan mereka akan lebih baik lagi dibandingkan umat agam lada yang berbeda dan juga ada ain.
Bagi orang-orang terepelajar pastilah sudah pernah belajar kedua bahasa Asing ini dilembaga formal maupun non formal, ketika mereka memepelajari kedua bahasa ini, banyak kesan yang berebeda setalah mempelajarinya, ada yang meraskan sulit dan ada juga yang mudah, ketika mereka belajar bahasa Inggris ditingkat perguruan tinggi misalnya, mereka mendapati kemudahan karena sudah dimaklumi bahwasanya bahasa asing ini sudah sering mereka pelajarai mulai dari tingkat dasar, ditambah lagi karakter yang dimiliki oleh bahasa ini berdekatan dengan bahasa ibu mereka, yang mereka dengar, baca dan tulis adalah huruf latin dari a sampai z, hal ini berbeda dengan bahasa Arab yang memiliki karakteristik berebeda dengan bahasa pertama (Indonesia) simbol yang digunakan dalam bahasa Arab adalah huruf Hijaiyyah yang berbeda jauh dengan huruf latin, inilah yang menyebabkan sebagian pelajar merasakan kesulitan ketika belajar bahasa Arab disemua tingkat pendidikan.
Pada hakekatnya dalam kamus perbahasaan tidak dikenal istilah sulit dan mudah ketika mempelajari suatu bahasa di dunia ini, hanya saja karekter yang dimiliki oleh semua bahasa itu ada yang berbeda dan ada yang sama, maka bagi kita yang ingin mempelajari suatu bahasa asing haruslah mengetahui karakter dari masing-masing bahasa yang akan kita pelajari, hal ini bisa menjadi bekal untuk menguasai bahasa asing dengan mudah.
Kamis, 04 Mei 2017
Minggu, 16 April 2017
Maharatul Istima'
Begitu pentingnya kemampuan ini bagi siapapun yang ingin menguasai bahasa Asing terutama bahasa Arab. Dalam urutan empat kemampuan berbahasa maharatul istima' merupakan kemampuan yang pertama kali harus dikuasai oleh pembelajar, dengan tujuan mereka terbiasa mendengarkan mufrodat-mufrodat dan juga huruf-huruf dalam bahasa Arab. Bagi pembelajar pemula mereka dikenalkan dengan bunyi huruf-huruf hijaiyyah supaya mereka tahu bagaimana karakteristik masing-masing huruf karena dalam huruf ini terdapat bunyi yang berdekatan antara satu dengan yang lainnya.
Selanjutnya pada tingkatan menengah pembelajar harus bisa memahami dialog-dialog sederhana pada tema yang berbeda oleh karenanya dalam hal ini pembelajar harus sudah mempunyai mufrodat yang cukup sebagai bekal mereka mendengarkan dan memahami informasi yang mereka dapat. Adakalanya seorang pemebelajar mengalami kesulitan dalam mendengarkan materi yang diperdengarkannya yang disebabkan oleh terlalu cepatnya intonasi dalam dialog atau hiwar berbahasa Arab. oleh karenaya seorang guru harusnya memutar ulang audio hiwar tersebut minimal tiga kali pengulangan, sehingga pembelajar bisa mengingat-ingat apa yang di bicarakan dalam dialog tersebut.ini merupakan sebuah teknis yang harus dipahami oleh setiap guru atau dosen yang mengajarkan kemampuan tersebut.
Sedangkan untuk tingkat atas materi yang digunakan dalam pengajaran keterampilan istima' ini mempunyai tingkat kesulitan yang beragam karena temanya juga sangatlah banyak, sehingga seorang pembelajar dituntut harus mempunyai bekal mufrodat yang beragam juga.
Untuk bisa mudah memahami materi-materi istima' bahasa Arab haruslah membiaskan diri mendengarkan wacana-wacana berbahasa Arab dalam berbagai bentuk. Oleh karenaya dalam Blog ini saya mencoba memberikan materi-materi istima' untuk digunakan sebagai sarana latihan sendiri. Adapun bentuknya adalah berupa lagu, supanya tidak mudah bosan bagi kita untuk mendengarkanya, tentu saja ini dibarengi dengan usaha sendiri untuk mencari kosa kata yang sulit dalam kamus. Selamat mendengarkann yaaah.
Jumat, 09 September 2016
Selasa, 24 Maret 2015
Ilma Restia Ningrum
PB 33
Namaku Ilma Restia Ningrum Putri, aku adalah
mahasiswi Pendidikan Matematika, Fakultas tarbiyah dan Keguruan di Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Sekarang aku berada di semester dua. Aku
mengambil 23 SKS pada semester ini,yang terdiri dari sebelas mata kuliah
diantaranya. Pembelajaran Bahasa Arab danInggris,
Teori Bilangan, Trigonometri, Study Al-Qur’an, Telaah Materi SMP,Fisika Dasar,
Bahasa Indonesia, Ilmu Pendidikan Matematika, Kalkus Integral dan Pendidikan
kewarganegaraan. Dari sebelas mata kuliah, dua diantaranya Bahasa Inggris dan
bahasa arab, pembelajaran dilakukan di pusat Pengembangan Bahasa dan Sembilan
mata kuliah lainnya dilakukan di UIN Suska Panam. Dan pada karangan ini, aku
menceritakan pengalamanku ketika belajar Bahasa Arab di P2B.
Aku belajar bahasa Arab di Pusat Pengembangan
Bahasa atau bisa di sebut PB, yang terletak di jalan Sukajadi, itu adalah
kampus pertama UIN Suska, dan kampus keduanya ada di Panam. Kuliah di P2B hanya
sampai level 3, karena sekarang aku duduk di level 2, maka hanya tinggal satu
level lagi aku belajar di P2B.
Aku mengenal bahasa Arab sejak aku duduk di MDA
(Madrasah Diniyah Awaliyah), Bahasa arab yang aku pelajari ketika di MDA dulu
masih standar-standar saja. Aku lumayan bisalah mengikutinya. Aku dulu juga
bersekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Duri yang disana juga ada
pembelajaran bahasa Arabnya yang dimulai darikelas 4 SD. Menurutku bahasa Arab
yang aku pelajari saat itu bisa aku ikuti dan nilaiku juga berkisar antara
90-95 yang tertera pada rapot. Cukup bagus bukan?? Pada masa itu aku hanya
mempelajari Bahasa Arab seperti mengenal anggota keluarga, anggota tubuh,
angka-angka dalam bahasa Arab dan benda-benda sekitar dalam bahasa Arab. Dan
aku hanya mempelajari bahasa Arab sampai kelas enam SD.Ketika aku SMP dan SMA
aku masuk ke sekolah umum dan tidak menemukan lagi mata pelajaran bahasa Arab.
Ketika aku masuk kuliah, aku lulus pada pilihan
ke 3 dan aku diterima di UIN SUSKA Riau. Dan ketika akau mengisi KRS (Kartu
Rencana Studi) Online, aku kaget kenapa ada mata kuliah Bahasa Arab lagi?? Aku
menganggap enteng awalnya, karena akau mengira bahasa Arab di bangku kuliah
akan tidak jauh berbeda dari yang akupelajari di SD dulu. Dan hanya aka ada
banyak kosakata yang harus dihafal. Ternyata dugaanku salah …….
Bahasa Arab yang ada di bangku kuliah lebih sulit
yang aku banyangkan . Bukan sulit,sulit sekali. Namun kalu aku menilai, lumayan
sulit. Aku kira hanya sekedar أب atau
أمّ saja,tetapi jauh lebih sulit dari itu.
Pada level satu ketika masuk mata kuliah bahasa
Arab yang di ampu oleh Bapak Adzal sudah diberikan tugas menghafal mengenai
Fi’il-fi’il. Di dalam fikiranku “Apasih fi’il-fi’il itu? Koksusah sekali untuk
menghafalnya?”. Ternyata fi’il-fi’il itu terdiri atas tiga,yaitu fi’il madhi
(yang digunakan untuk menyatakan suatu pekerjaan yang telah berlalu), Fi’il
Mudhori’ (yang menyatakan suatu pekerjaan yang terjadi sekarang ataupun yang akan
datang) dan Fi’il amr (kata kerja menyatakan perintah). Kalau dalam bahasa
Inggris kita mengenal Verb I, Verb II dan Verb III juga V+Ing. Verb I digunakan
untuk menyatakan yang terjadi sekarang atau kebiasaan. Verb II digunakan untuk
menyatakan yang telah berlalu. Verb III digunakan untuk menyatakan yang akan
datang dan V+Ing menyatakan yang sedang terjadi seuai dengan keadaan grammer
pada bahasa Inggris. Namun, kok pada bahasa Arab kenapa susah sekali nampaknya
ya?? Kalau dalam bahasa Indonesia ada yang namanya subjek yang terdiri atas
saya, kamu, dia lk/pr, kami/kita, kalin, tapi kalau dalam bahasa Arab ada
subjek هما (dua orang laki-laki/perempuan) dan أنتما. Saya berfikir kok bahasa Arab ini kok
rempong sekali yaa??? Kenapa yang 2 orang laki-laki / perempuan itu tidak
dikategorikan saja kepada هم atau
أنتم? Toh artinya banyak,
banyak itu berartilebih dari satu juga kan? Hehehe…… Mungkin udah dari kaidah
pemakainnya kali ya. Terus selain itu dalam kaedahnya juga menurutku susah
dalam menghafalnya. Bagaimana tidak, setiap fi’il dan setiap subjek yang
digunakan berbeda cara penggunaannya. Aduuuuuhhhh………… Jujur saja, dulu ketika
aku di level satu aku memang hafal fi’il-fi’il itu, tapi sekarang aku
benar-benar tidak begitu hafal,bahkan bisa sampai terbalik-balik dalam
menggunakannnya, aku sangat menyanyangkan jika aku tidak bisa mengikuti mata
kuliah bahasa Arab ini, aku akan kesulitan dalam TOAFL nanti, enath kenapa aku
agak susah dalam mengikuti mata kuliahbahasa Arab ini. Tapi aku sangat antusias
dan bersemangat bila di tengah-tengah ataupun di akhir pelajaran diberikan
refreshing seperti bernyanyi dan bermain,seperti yang dilakukan oleh dosen
level duaku yaitu Bapak Khoirul Huda. Aku berharap dalam setiap pembelajaran
bahasa Arab yang berikutnya, di sela-sela pembelajaran diadakan sebuah
permainan yang berkaitan dengan materi, agar mahasiswa dapat lebih memahami
materi yang diberikan oleh dosen.
Aku berjanji pada diriku sendiriakan lebih giat lagi
dalam belajar bahasa Arab ini dan mampu mengejar ketinggalanku, agar ketiaka
UAS aku mendapat nilai yang bagus
Senin, 06 Januari 2014
Maulid Nabi Muhammad SAW
Syiir tentang Nabi Muhammad
Oleh: KH. Moh. Djamaluddin Ahmad
Bulan maulud bulan
yang utama
Bulan lahirnya Gusti
Nabi kita
Tanggal dua belas
isnen harinya
Waktu fajar shodiq itu
lahirnya
Lima tiga tahun di Makkah hidupnya
Dan sepuluh tahun ada di Madinah
Dua dua tahun jadi rosul lamanya
Enam tiga tahun itulah wafatnya
Rabu, 01 Januari 2014
Jumat, 27 Desember 2013
Kurnia Ningsih: Penggiatan Bahasa Arab sebagai Bahasa Internasiona...
Langganan:
Postingan (Atom)